Persamaan IC CD 2396
CD 4077 / CD4077B CMOS ICs are equivalent to MC14077 / MC14077B, SGS4077 / SGS4077B, HCF4077 / HCF4077B, HEF4077 / HEF4077B, TC4077 / TC4077B, and other CMOS 4077 IC equivalents. Widespread uses in circuit designs. Unblocked nes emulator.
Pendahuluan A.Latar Belakang Penelitian Asal mula penelitian tentang perlunya komunikasi yang demokratis dapat dikemukakan sebagai berikut. Kecenderungan masyarakat Indonesia dalam perspektif komunikasi khususnya di daerah, masih tradisional, belum demokratis serta bersifat linier dengan arus informasi dari “atas ke bawah” ( top down).
Fenomena ini didukung oleh penelitian Badan Informasi dan Komunikasi Nasional (2000) bahwa, “ kategori kelompok khalayak massa (heterogen dan anonim) menunjukkan karakteristik pasif dalam arti hanya sebagai penerima, mengkonsumsi informasi dengan kualitas dan kuantitas rendah. Kuantitas rendah berarti, media komunikasi yang digunakan terbatas; dalam hal kualitas dengan indikator dari penggunaan isi (content) media, juga menunjukkan tingkat yang rendah” (BIKN, 2000: 137-146). Komunikasi yang demokratis dibutuhkan oleh seluruh bangsa di dunia yang punya komitmen tentang kesetaraan, keadilan dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, oleh karena hak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi merupakan salah satu bagiannya. Dengan adanya komunikasi yang demokratis antara berbagai kelompok, dengan hirarki yang berbeda atau golongan yang berlainan, dapat mengeliminasi dominasi antara yang satu atas yang lainnya, serta kekuasaan dapat terkontrol. Bila melihat realitas dari keseluruhan komponen yang terlibat dalam proses komunikasi: Sumber, pesan, media, khalayak dan feedback, tampak ada “ketimpangan” komunikasi antara kaum elit – non elit, antara pusat – daerah, atau kota – desa.
Saat ini yang terkena terpaan revolusi komunikasi baru sebatas sekelompok kecil masyarakat perkotaan sebagai sasaran, media dan salurannya saja, seperti penggunaan CD-ROM, internet, televisi kabel teletex dan sejenisnya. Jika mulai menelusuri komponen “sumber informasi” atau komunikator, belum mengalami perubahan mendasar. Dalam skala global sumber informasi masih diwarnai oleh liputan kantor berita atau production house negara-negara maju. Dalam skala nasional, informasi masih bersumber dari kaum elit, selebritis, pemerintah, penduduk kota besar, pengusaha dan kaum bisnis yang kaya-raya. Suara warga masyarakat umum, penduduk desa, rakyat, kaum miskin jarang diekspos kecuali ketika mereka ada musibah bencana alam, kelaparan atau mendapat bantuan dari luar negeri.
Mayoritas penduduk Indonesia kurang memahami hak dan kewajibannya di bidang komunikasi dan informasi. Hak informasi masyarakat adalah hak untuk mencari, menggunakan, membuat dan menyebarluaskan secara bebas informasi apapun yang diinginkan dalam sebuah ruang publik yang terbuka, dimana setiap orang punya kedudukan yang setara. Inilah yang akan menuju pada demokratisasi komunikasi. Istilah “demokratisasi komunikasi” memang relatif baru, dan sulit untuk mengukur dan membatasi secara tegas dengan demokrasi dalam aspek kehidupan sehari-hari yang lain seperti politik, sosial, ekonomi, pendidikan, hukum. Oleh karena seperti dikemukakan oleh para pakar bahwa karakteristik komunikasi adalah Omnipresent atau ada di mana-mana. Theodorson (1969) juga berpendapat bahwa, “ Walaupun demokrasi pada dasarnya suatu konsep politik, tetapi dipergunakan juga dalam pengertian filosofis untuk menunjukkan suatu yang melekat erat (inherent) mengenai persamaan, kebebasan untuk mendapatkan manfaat, dan hak-hak azasi manusia.” (Pelly & Menanti, 1994: 118). Demokratisasi dalam kehidupan budaya tradisional sangat diperlukan guna mendorong dan memacu masing-masing daerah atau kelompok etnis memberikan andil bagi pengembangan kebudayaan nasional.